Lima Ilmuan yang Dikenal Sadis dalam Sejarah Dunia

Salah satu eksperimen sadis

1. Shiro Ishii – Jepang
Shiro IshIi merupakan seorang ilmuwan yang ahli dalam mikrobiologi dan pernah menjabat sebagai Letnan Jendral unit 731 selama perang Sino pada tahun 1936. Dia banyak melakukan percobaan diantaranya membedah ibu hamil yang sengaja dihamili oleh seorang dokter, memasang kaki yang sudah diamputasi ke bagian tubuh yang lainnya, tawanan yang dibekukan dan kemudian dicairkan untuk mempelajari hasilnya tanpa diobati, dan juga seorang tahanan yang sengaja disuntik penyakit untuk dipelajari.

Manusia juga digunakan sebagai kasus uji hidup untuk pelempar granat dan nyala api. Tahanan disuntik dengan inokulasi penyakit, dengan disamarkan sebagai program vaksinasi, untuk mempelajari efek mereka. Untuk mempelajari efek penyakit kelamin yang tidak ada obat, tawanan laki-laki dan perempuan sengaja diinfeksi dengan sifilis dan gonore melalui perkosaan, lalu dipelajari. Setelah diberikan kekebalan oleh Otoritas Pendudukan Amerika pada akhir perang, Ishii menghabiskan waktunya dalam penjara untuk kejahatannya dan meninggal pada usia 67 akibat kanker kerongkongan.


2. Andrew Ure – Skotlandia

Pada 4 Novemver 1818, seorang ilmuwan bernama Andrew Ure dijuluki sebagai jagal sadis dari Skotlandia. Andrew melakukan eksperimen gilanya pada manusia yang masih hidup. Dia melakukan insisi di bagian tengkuk, insisi di pinggul kiri, dan juga menghilangkan tulang punggung belakang.
Dua batang hasil dari insisi tersubut dihubungkan menggunakan baterai yang kemudian di tempatkan di leher dan pinggul. Hasilnya membuat korban eksperimen kejang-kejang sampai meninggal. Namun dia berpendapat selama darah korban tidak kering dan lehernya tidak putus, maka korban masih bisa dihidupkan kembali.

Andrew Ure, meskipun banyak prestasi sebagai dokter Skotlandia, dia lebih terkenal selama empat percobaan yang dilakukan pada Matius Clydesdale pada 4 November 1818. Percobaan pertama melibatkan insisi di tengkuk. Bagian dari vertebra dihilangkan. Sebuah insisi kemudian dibuat di pinggul kiri. Kemudian potongan dibuat di bagian tumit. Dua batang yang terhubung dengan baterai ditempatkan di leher dan pinggul, yang menyebabkan kejang-kejang tak terkendali. Batang kedua kemudian ditempatkan di tumit, dimana kaki kiri menendang dengan begitu kuat, sehingga hampir membuat roboh asistennya. Percobaan kedua membuat diafragma dari dada Forster naik turun, seolah-olah ia bernapas lagi.

Ure telah melaporkan bahwa selama darah Forster tidak dikeringkan, atau lehernya tidak putus, ia yakin ia bisa menghidupkannya kembali. Percobaan ke-3 menunjukkan ekspresi wajah yang luar biasa yang ditunjukkan ketika Ure membuat sayatan di dahi Forster. Batang itu dimasukkan, dan wajah Forster mulai menunjukkan emosi kemarahan, horor, putus asa, kesedihan, dan mengerikan, berkerut tersenyum. Ekspresi takut dari pemirsa begitu parah sehingga satu dokter pingsan di tempat. Percobaan akhir membuat orang-orang percaya bahwa Forster memang hidup. Potongan juga telah dibuat di telunjuk. Ketika batang itu dimasukkan, Forster mulai mengangkat tangannya dan menunjuk orang-orang di antara para penonton. Tak perlu dikatakan, banyak penonton yang histeris.


3. Johann Conrad Dippel – Jerman

Johann Conrad Dippel bisa disebut wujud asli dari Frankenstein. Pria kejam yang lahir pada tahun 1673 ini merupakan seorang ilmuwan yang banyak mempelajari ilmu teologi, filsafat dan alkimia. Ia menciptakan minyak hewan yang terbuat dari tulang darah dan produk hewani.
Dia berniat ingin menciptakan sebuah ramuan kehidupan dengan melakukan eksperimen seperti mendidihkan beragam bagian tubuh manusia yang sudah dipotong dalam tong besar.

Johann Conrad Dippel lahir dan besar di kastil Frankenstein, pada 1673 di sebuah tempat di dekat dekat Darmstadt, Jerman. Dia dikatakan sebagai wujud asli dari novel Mary Shelley’s “Frankenstein”, meskipun gagasan itu tetap kontroversial.

Setelah mempelajari teologi, filsafat dan alkimia, ia menciptakan minyak binatang yang terbuat dari tulang, darah dan berbagai produk-produk hewani lainnya, yang dikenal sebagai Minyak Dippel yang diharapkan menjadi setara dengan mimipi para alkemis tentang “obat mujarab kehidupan.” Dikatakan bahwa beberapa bagian dalam karyanya ini termasuk mendidihkan beragam bagian tubuh dalam tong-tong besar untuk membuat semacam ramuan orang gila. Dippel dikenal sebagai penemu bahan kimia sintetis bernama Prussian Blue. Ia mengklaim pernah menciptakan cairan hidup abadi. Kabarnya, percobaannya itu terinspirasi oleh karakter yangs sesuai dengan nama kastil tempat ia lahir, Franskenstein.


4. Josef Mengele – Jerman
Ilmuwan sekaligus seorang dokter di SS NAZI ini akan menentukan tahanan mana yang harus dibunuh untuk kemudian dijadikan objek eksperimennya di sebuah kamp konsentrasi.
Kajiannya yang paling mengerikan adalah ketika ia menyatukan 2 bayi dengan cara dijahit. Eksperimen sadis ini dilakukan untuk membuktikan kasus bayi kembar siam, namun yang terjadi kedua tangan bayi mengalami infeksi dan jaringan urat syaraf yang mengalami kerusakan. Namun Josef merasa tak berdosa dan terus melakukan eksperimen hingga membunuh banyak bayi tak berdosa.

5. Giovanni Aldini – Italia
Giovanni Aldini adalah seorang ilmuwan yang merupakan keponakan dari Luigi Galvani, di mana ia adalah seorang ilmuwan yang menemukan konsep Galvanisme yaitu percobaan arus listrik pada kaki katak.

Berniat meneruskan aksi sang paman, Giovanni melakukan aksinya bukan pada katak tetapi pada mayat. Dia melakukan eksperimennya pada mayat tahanan yang dihukum gantung. Dia bahkan melakukan eksperimennya di depan banyak orang.

Giovanni memasangkan konduktor penghantar listrik pada mayat tersebut sehingga membuat mayat tersebut menendang-nendang hingga salah satu matanya terbuka. Bahkan dikabarkan ada salah satu penonton yang meninggal karena melihat aksi Giovanni.


Previous Post Next Post